Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
4 Tahap Dasar Rencana :
- Penyusunan Rencana
- Penetapan Rencana
- Pengendalian Pelaksanaan Rencana
- Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Rencana Operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
Rencana Strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.
Faktor Waktu dan Perencanaan
- waktu sangat diperlukan untuk meaksanakan perencanaan
efektif
- waktu sering diperlukan untk melanjutkan setiap langkah perencanaan
tanpa informasi lengkap tentang variable-variabel dan
alternatif-
alternatif, karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data
dan
memperhitungkan semua kemungkinan.
- jumlah waktu yang akan dicakup dalam rencana harus
dipertimbangkan.
Penetapan Tujuan
Misi dan Tujuan Organisasi
Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dulu
menetapkan misi / maksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan
abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan Misi organisasi adalah maksud khas
(unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi
lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan
pasar.
1. Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang
dengan mana
2. Usaha-uasaha / kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan
Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir /
tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat
berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang
lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki
tujuan.
Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi
Pedoman Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil
di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan
organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan
- Sumber Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi
untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
- Standar Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara
jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan
kegiatan (prestasi) organisasi
- Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan
identifikasi karyawan yang penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi
sering memberikan insentif bagi para anggota
- Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi
merupakan suatu dasar perancangan organisasi
Tipe-Tipe Tujuan
Klasifikasi tujuan dari Penow bagi organisasi pada umumnya
dibedakan menjadi 5 tujuan menurut “sudut pandangan mereka yang berkepantingan”
, yaitu :
1. Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan
kelas-kelas organisasi luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
2. Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan
jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh :
barang- barang konsumen, jasa-jas bisnis
3. Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi
organisasi tidak tergantung pada barang / jasa yang diproduksi / tujuan yang
diambil
4. Tujuan Produk (Product Goals) / Tujuan Karakteristik
Produk, berbagai karakteristik barang- barang / jasa-jasa produksi
5. Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan
organisasi untuk meletakkan kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain
Proses Penetapan Tujuan
Merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu
melalui berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi. 6 Unsur dasar yang
melatarbelakangi penetapan tujuan organisasi adalah :
1. Barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat
memberikan berbagai manfaat, paling sedikit sama dengan harganya
2. Barang dan jasa dapat memuaskankebutuhan konsumen/
langganan
3. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan
menghasilkan barang dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing
4. Kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya,
organisasi dapat beroperasi dengan baik
5. Pelayanan manajemen akan memberikan public image yang
mengguntungkan, sehingga mereka bersedia menanamkan modal dan menyumbangkan
tenaganya untuk membantu sukses organisasi
6. Perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang
dapat dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham
organisasi.
MANAGEMEN BY OBJECTIVE (MBO) oleh Peter Drucker :
Berkenaan dengan penetapan prosedur-prosedur formal yang
dimulai dengan penetapan tujuan dan dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan
(langkah) sampai peninjauan kembali pelaksanaan kegiatan. Gagasan dasar MBO
adalah bahwa MBO merupakan proses partisipatif, secara aktif melibatkan manajer
dan para anggota pada setiap tingkatan organisasi.
Bidang pokok tujuan adalah : Posisi Pasar, Inovasi,
Produktivitas, Sumber Daya Fisik Serta Keuangan.
MBO dapat dicapai melalui beberapa upaya untuk efektivitas
dari program MBO (unsur evektifitas MBO) , yaitu :
1. Pendidikan dan pelatihan bagai manajer
2. Keterikatan antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi
3. Pelaksanaan umpan balik secara efektif
4. Didorong adanya peserta dari bawahan
Keunggulan dari manajemen berdasarkan sasaran MBO adalah :
Meningkatkan komunikasi antara manajer dan bawahan
Strategi program untuk menentukan dan mencapai tujuan
organisasi dan melaksanakan misinya. Rangkaian tujuan sebagai bagian proses MBO
harus spesifik dan dapat diukur
Kekuatan Dan Kelemahan MBO
Kebaikan-kebaikan program MBO :
1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan
dari mereka
2. Membantu dalam proses perencanaan dengan membuat para
manajer menetapakan tujuan dan sasaran
3. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan
4. Membuat individu lebih memusatkan perhatiannya pada
tujuan organisasi
5. Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui
pemusatan pada pencapaian tujuan tertentu
Kelemahan-kelemahan MBO, mempunyai 2 katagori :
1. Kelemahan-Kelemahan yang melekat (inherent) mencakup
konsumsi waktu dan usaha yang cukup besar dalam proses belajar untuk
menggunakan teknik-teknik MBO, serta meningkatkan banyaknya kertas kerja
2. Menyangkut masalah pokok yang harus dikendalikan agar
program MBO sukses :
a. Gaya dan dukungan manajemen
b. Penyesuaian dan perubagan MBO
c. Keterampilan- Keterampilan antar pribadi
d. Deskripsi jabatan
e. Penetapan dan pengorganisasian tujuan
f. Pengawasan metoda pencapaian tujuan
g. Konflik anatara kreativitas dan MBO
Tipe - Tipe Keputusan
- Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
-Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
-Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tdk terstruktur yg jarang terjadi.
Proses Pembuatan Keputusan
Suatu keputusan adalah pemilihan altematif dari seperangkat altematif yang tersedia. Prose pembauatan keputusan didefinisikan sebagai langkah yang diambil oleh pembuat keputusan untuk memilih altematif yang ada. Evaluasi dari suatu keputusan hendaknya sebagian didasarkan pada proses yang digunakan untuk membuat keputusan.
Suatu model proses pembuatan keputusan menyarankan langkah
untuk membuat keputusan yaitu:
(1) identifikasi masalah yang ada, (2) mendaftar altematif
yang mungkin untuk memecahkan masalah ini, (3) memilih altematif yang paling
bermanfaat untuk memecahkan masalah,
(4) memfungsikan altematif kedalam rinriakan, dan (5) mengumpulkan umpan balik
(feed back) untuk menemukan apakah altematif yang diimplementasikan bisa
mengurangi masalah yang diidentifikasi. Berikut ini menjelasan dari tiap-tiap
langkah dan saling hubungan diantara langkah-langkah tersebut.
Para manejer akan sulit untuk membuat keputusan tanpa
melibatkan bawahan, keterlibatan ini dapat formal, seperti pengunaan kelompok
dalam pembuatan keputusan, atau informal, seperti permintaan akan gagasan.
1. Pembuatan
Keputusan Kelompok
Banyak manajer merasa bahwa keputusan yang dibuat secara
kelompok, seperti panitia lebih efektif karena mereka memaksimumkan pengetahuan
lain. Berbagai kebaikan dan kelemahan pembuatan keputusan secara kelompok.
Kebaikan
|
Kelemahan
|
|
1. Implementasi suatu keputusan apakah
dibuat oleh kelompok atau tidak, haru diselesaikan oleh para
manejersecara individual. Karena kelompok tidak diberikan tanggung
jawab, keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak
seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab.
|
sumber
- id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan
- http://adehanisah.blogspot.com
- http://akbarivai.blogspot.com/
- http://nurmadwidarmayanti.blogspot.com
- id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan
- http://adehanisah.blogspot.com
- http://akbarivai.blogspot.com/
- http://nurmadwidarmayanti.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar